
1. Kinerja keselamatan
Baterai dengan indikator kinerja keselamatan yang tidak memenuhi syarat tidak dapat diterima. Dampak yang paling signifikan adalah ledakan dan kebocoran. Terjadinya ledakan dan kebocoran terutama terkait dengan tekanan internal, struktur, dan desain proses baterai (seperti kegagalan katup pengaman, kurangnya sirkuit pelindung untuk baterai lithium-ion, dll.), serta operasi yang salah yang sangat dilarang (seperti menyalakan api pada baterai).
2. Kapasitas
Jumlah total listrik yang dapat dilepaskan baterai dalam kondisi pelepasan tertentu. Menurut standar IEC dan standar nasional, kapasitas terukur baterai nikel kadmium dan nikel hidrogen adalah jumlah listrik yang dilepaskan saat diisi daya pada 0,1C selama 16 jam dan dilepaskan pada 0,2C hingga 1,0V dalam kondisi 20 ± 50C, dinyatakan dalam C; Kapasitas terukur baterai lithium-ion adalah jumlah listrik yang dilepaskan saat diisi daya selama 3 jam pada suhu ruangan, arus konstan (1C), dan tegangan konstan (4,2V), lalu dilepaskan pada 0,2C hingga 2,75V. Satuan kapasitas baterai adalah mAh dan Ah (1Ah=1000mAh).
Mengambil contoh baterai isi ulang nikel hidrogen AA2300mAh, ini menunjukkan bahwa baterai diisi pada 230mA (0,1C) selama 16 jam dan kemudian diisi pada 460mA (0,2C)
Bila dikosongkan hingga 1,0V, total waktu pengosongan adalah 5 jam, dan jumlah listrik yang dilepaskan adalah 2300mAh. Dengan demikian, jika dikosongkan dengan arus 230mA, waktu pengosongan sekitar 10 jam.
3. Resistensi internal
Resistansi internal baterai mengacu pada resistansi yang dialami oleh arus yang mengalir melalui bagian dalam baterai. Resistansi internal baterai yang dapat diisi ulang sangat kecil, dan instrumen khusus diperlukan untuk mengukur hasil yang akurat. Resistansi internal baterai yang umum dikenal adalah resistansi internal dalam kondisi pengisian daya, bahkan saat baterai terisi penuh (sesuai dengan resistansi internal dalam kondisi pengosongan daya, yang mengacu pada resistansi internal setelah baterai benar-benar kosong. Secara umum, resistansi internal dalam kondisi pengosongan daya lebih besar daripada resistansi internal dalam kondisi pengisian daya dan kurang stabil). Semakin besar resistansi internal baterai, semakin banyak energi yang dikonsumsinya dan semakin rendah efisiensinya. Baterai dengan resistansi internal yang tinggi menghasilkan panas yang signifikan selama pengisian daya, yang menyebabkan suhu baterai meningkat tajam. Dampaknya pada baterai dan pengisi daya sangat signifikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penggunaan baterai, resistansi internal baterai akan meningkat ke berbagai tingkat karena konsumsi elektrolit dan penurunan aktivitas kimia di dalam baterai. Semakin buruk kualitas baterai, semakin cepat baterai tersebut naik.
4. Siklus hidup
Siklus hidup mengacu pada jumlah kali baterai dapat mengalami pengisian dan pengosongan daya berulang. Masa pakai dan kapasitas baterai saling terkait, dan siklus hidup baterai nikel hidrogen umumnya dapat mencapai lebih dari 500 kali. Masa pakai baterai berkapasitas tinggi relatif pendek, tetapi masih dapat mencapai lebih dari 200 siklus. Siklus hidup terkait erat dengan kondisi pengisian dan pengosongan daya. Umumnya, semakin besar arus pengisian (semakin cepat kecepatan pengisian), semakin pendek siklus hidup.
5. Kemampuan retensi muatan
Kemampuan retensi muatan, yang umumnya dikenal sebagai self discharge, mengacu pada kemampuan baterai untuk mempertahankan jumlah listrik yang tersimpan dalam kondisi lingkungan tertentu dalam keadaan sirkuit terbuka. Self discharge terutama ditentukan oleh berbagai faktor seperti bahan baterai, proses pembuatan, dan kondisi penyimpanan. Biasanya, semakin tinggi suhu, semakin besar tingkat self discharge. Tingkat self discharge tertentu dari baterai yang dapat diisi ulang adalah fenomena normal. Mengambil baterai nikel hidrogen sebagai contoh, standar IEC menetapkan bahwa setelah baterai terisi penuh, baterai harus dibiarkan dalam sirkuit terbuka selama 28 hari pada suhu 20 ± 5 ° C dan kelembaban 65 ± 20%. Waktu pengosongan pada 0,2C tidak boleh kurang dari 3 jam (yaitu, sisa muatan harus lebih besar dari 60%). Self discharge baterai lithium-ion dan baterai kering jauh lebih kecil.